لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ Mengapa kamu mencampur adukkan yang hak dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui? (Qs. Ali Imron :71)

Senin, 03 Oktober 2011

"SEGALA SESUATU INDAH PADA WAKTUNYA" itu adalah ayat Injil Perjanjian Lama, Pengkhotbah 3:11

By : Anwar Baru Belajar.


Banyak saudara kita kaum muslimin  tanpa sengaja dan tanpa sadar mengutip kalimat tersebut dan menjadikannya sebuah status di facebook.

"Segala sesuatu" akan indah pada waktunya. Kalimat yang perlu dikaji benar-benar (mungkin masuk wilayah debatable). "Segala sesuatu" dapat mengandung segala sesuatu yang bersifat positif tetapi juga mencakupi  segala yang negatif, seperti; "Iblis", "orang kafir", orang munafiq, orang musyrik, neraka dll yang berkonotasi negatif. 
Mohon diperhatikan pembahasan ini bukan bertujuan kepada masalah "sara" dan pada kalimat "segala sesuatu indah pada waktunya" yang mungkin debatable, tapi intinya bertujuan mengingatkan kepada saudara-saudara kaum muslimin tentang sebuah Grup SEMUA PASTI INDAH PADA WAKTUNYA.
Silahkan kita lihat  dari sisi bahasanya (Hermeneutika)   kalimat "Segala sesuatu" atau "Setiap sesuatu" (كل : 'kullu' by Arabic) atau everything dalam bahasa Ingrisnya Bible ini : He hath made "everything" beautiful in its time: also he hath set eternity in their heart, yet so that man cannot find out the work that God hath done from the beginning even to the end.  Kalimat tersebut apakah sama  dengan pengertian "Kullu bid'atin" yang biasanya dalam agama Islam sering diperdebatkan, "Setiap bid'ah" (dalam urusan agama : fi amrina) adalah sesat yang ditinjau dari sisi  istilahan atau epistemologi) [silahkan baca pengertian bid'ah secara etimologi (bahasa) dan epistemologi (istilah)].  Allahu a'lam.
 
Sebenarnya darimanakah sumber kalimat tersebut?

Inilah sumber dari kalimat tersebut:

Silahkan dilihat ayat-ayat Injil di bawah ini;

Pengkhotbah 3:1
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.


Pengkhotbah 3:2
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;


Pengkhotbah 3:3
ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;


Pengkhotbah 3:4
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;


Pengkhotbah 3:5
ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;


Pengkhotbah 3:6
ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;


Pengkhotbah 3:7
ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;


Pengkhotbah 3:8
ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.


Pengkhotbah 3:9
Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?


Pengkhotbah 3:10
Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.


Pengkhotbah 3:11
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.


PENTING !


.Coba di cek.....Kira-kira adminnya siapa ya?
http://www.facebook.com/pages/SEMUA-PASTI-INDAH-PADA-WAKTUNYA/110686132105?ref=ts banyak saudara kita yang muslim ikut dan suka dengan grup ini. 


 Ketahuilah
Wahai saudaraku yang terlanjur suka dengan Grup 'SEMUA PASTI INDAH PADA WAKTUNYA', ketahuilah itu adalah grup ummat Nasrani....

Rasulullah bersabda:
لَا يُحِبّ أَحَد قَوْمًا إِلَّا حُشِرَ مَعَهُمْ يَوْم الْقِيَامَة
“Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum melainkan dia akan dikumpulkan bersama mereka pada hari kiamat nanti.”

HR. Thobroni dalam Ash Shogir dan Al Awsath. Perowinya adalah perowi yang shahih kecuali Muhammad bin Maimun Al Khiyath, namun ia ditsiqohkan. Lihat Majma’ Az Zawaid no. 18021
 
Bagi kita ummat Islam, alangkah indahnya sabda Rasulullah ini:

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

''Dan sesungguhnya kelapangan pasti datang setelah kesempitan, dan sesungguhnya bersama kesulitan pasti disudahi dengan kemudahan.'' (HR. Ahmad)
 
***********************
Gambar discan oleh Anwar Baru Belajar

Sahabatmu : Anwar Baru Belajar